SMA Ksatrian 2 Semarang Sekolah Bilingual Berbasis Multiple Inteligensi


SMA Ksatrian 2 berada di bawah Yayasan Pendidikan Ksatrian Semarang 67. Lembaga pendidikan berlokasi di Jl. Gajah Raya 58 Semarang  ini adalah sekolah bilingual berbasis multiple inteligensi. Yakni program untuk mengembangkan kecerdasan peserta didik,  sesuai dengan kecerdasan yang mereka miliki. Serta mahir berbahasa asing,  terutama Inggris dan Jepang. Ini menjadi salah satu keunggulan SMA Ksatrian 2. 

Keunggulan Lain

Drs. Sunarno, M.Si, kepala SMA Ksatrian 2 mengatakan bahwa ada beberapa keunggulan lain yang dimiliki lembaganya.  Seperti adanya matrikulasi bahasa Inggris. Yakni program penguatan kemampuan berbahasa Inggris utk kelas X selama 1 bulan pada awal semester, dengan mendatangkan instruktur asing. 

Kemudian English for teaching/matrikulasi bahasa Inggris untuk guru dan teacher training bahasa Jepang. English for teaching adalah program pelatihan kemampuan berbahasa Inggris untuk guru. Hasil kerjasama dengan World Pro dan Alifia Institute  Kediri. Sementara untuk  Teacher training bahasa Jepang sekolah  mendatangkan native speaker Bahasa Inggris dan Jepang secara periodik. Hasil kerjasama dengan  Japan Foundation, De Javato, dan AISEC.”Kami juga mengirimkan guru bahasa Jepang ke Urawa Institute, Tokyo, Jepang.”

Ada juga tes bahasa Inggris, pendampingan SNMPTN, SBMPTN dan UMPTN serta Daily Morning Vocabulary and English Day (pembiasaan berbahasa Inggris setiap pagi dengan menambah perbendaharaan kata / vocab setiap pagi kemudian dibahas dengan berbahasa Inggris). 

Menurut alumnus IKIP Negeri Semarang (S1) dan Unisbank (2014) ini, tes bahasa Inggris ini dilaksanakan melalui kerjasama dengan LPIA Semarang. Dengan beberapa tahapan, yakni kelas X (Elementary Test), kelas XI (Intermediate Test) dan kelas XII (Toefl Test). Pada setiap tahapan siswa akan  diberi sertifikat. 

Sedangkan untuk mewadahi siswa yang ingin mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris dan Jepang disediakan Ksatrian English Club dan Ksatrian Javase Club. Melalui kegiatan inovatif dan interaktif langsung dengan native speaker dari Inggris dan Jepang.

Pendidikan Karakter dan Sosial Keagamaan

Sunarno menambahkan, bahwa sekolah tak hanya membekali siswa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga  ilmu sosial keagamaan. Pendidikan bernuansa religius ini juga menjadi program unggulan. Seperti mujahadah, sedekah, sholat berjama’ah, kuliah dan kajian Ahad pagi, baca tulis Al Qur’an, rebana, dll.

Sekolah berakreditasi A ini  melakukan gerakan penguatan pendidikan karakter, sebagai pondasi dan  ruh utama pendidikan. Tak hanya olah pikir (literasi), penguatan pendidikan karakter juga   memperhatikan olah hati (etik dan spiritual) olah rasa (estetik), dan juga olah raga (kinestetik). Keempat dimensi pendidikan ini dilakukan secara utuh, menyeluruh dan serentak. 

Integrasi proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler ini, imbuhnya, dilaksanakan dengan berbasis pada pengembangan budaya sekolah maupun melalui kolaborasi dengan komunitas-komunitas di luar lingkungan pendidikan. 

Untuk memotivasi siswa, sekolah memberikan beberapa penghargaan. Diantaranya pemberian gelar “Master of Science”, kepada peraih nilai tertinggi pada setiap mapel setelah PHT (Penilaian Harian Terprogram). Ada juga beasiswa dari Yayasan, dan penghargaan kepada siswa berprestasi non akademik. Sunarno berkomitmen menjadikan sekolah menjadi rumah ke dua bagi siswa-siswinya. “Oleh karena perlu diciptakan sekolah sebagai lingkungan yang menyenangkan untuk belajar,  berkarya, berkreasi, dan mencetak generasi berbudi luhur.” *






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sukaton Purtomo Priyatmo, SH, MM, Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang Guru Harus Sejahtera

Tomat Hitam Kaya Manfaat

SMK Negeri H. Moenadi Ungaran Berkomitmen “Sekolah Mbangun Desa”