PROFIL SMK Negeri 9 Semarang Mencetak SDM Profesional dan Kompetitif


Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia yang akan meningkatkan produktivitas suatu bangsa. Oleh karena itu pendidikan harus memadai, sehingga tenaga kerja  mampu kompetitif dalam mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia.

Kemajuan suatu bangsa, salah satunya diawali dengan mengutamakan pendidikan yang bermutu. Desakan pasar global adalah fakta yang tidak dapat dihindari oleh kita semua. Tantangan tersebut mau tidak mau harus dijawab oleh pemerintah dan semua stakeholder. Bagaimana output lembaga pendidikan segera dapat mengisi kebutuhan pasar global. Oleh karena itu pendidikan nasional  hendaknya berkecenderungan dapat menciptakan skill yang berorientasi lapangan kerja dan  bisa menyesuaikan diri dengan trend pasar global.

Hal ini disadari benar oleh Drs. Subekhan M.Pd, kepala SMK Negeri 9 ini. ”Kami berkomitmen  mencetak SDM yang berkualitas, profesional, bertakwa, progresif, kreatif dan inovatif. Mampu bersaing dengan penguasaan teknologi yang berorientasi pasar,”ujarnya.  

Sejarah 

Semula lembaga pendidikan ini bernama SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi tingkat Atas) Semarang.  Didirikan pada 1951 dan berlokasi di  Jl. Plampitan 35. Dari tahun ke tahun  semakin banyak animo masyarakat untuk masuk SMEA, sehingga tidak mampu menampung seluruh  pendaftar. Oleh karena itu perlu dibangun lagi SMEA yang baru.  

Mulai Tahun Pelajaran  1974,  SMEA Semarang   membuka 4 (empat) kelas filial/kelas jauh yang berlokasi di Jl  Peterongansari   2.Ternyata jumlah peminat juga  semakin bertambah. Maka berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  Nomor 0287/0/1976 tanggal 29 Nopember 1976,   mulai tahun Pelajaran 1977,  statusnya dinyatakan berdiri sendiri dan ditetapkan sebagai SMEA Pembina 2 Semarang. Nama tersebut kembali berubah menjadi SMEAN 2, sesuai  Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia  nomor:  C.436/O/1981 tanggal 30 Desember 1981. 

Selanjutnya sesuai  Surat Edaran Sekjen Depdikbud nomor: 410007/A.A5/OT/1997 tanggal 3 April 1997, perihal tindak lanjut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 034. 035 dan 036/O/1997 tentang perubahan nomenklatur SMP menjadi SLTP . SMA mejadi SMU, dan SMEA  menjadi SMK. Oleh karena itu,  SMEA 2 Semarang menjadi SMK Negeri  9 Semarang.

Ekstrakurikuler

Diampu oleh 47 guru, SMK Negeri 9  memiliki 30 (tiga puluh) kelas (rombongan belajar)_ dengan 1.101 siswa. Sekolah juga    menyediakan 19 (sembilan belas) kegiatan ekstrakurikuler. Perserta didik dapat memilih jenis kegiatan yang tersedia, sesuai dengan minat dan bakatnya. 

Selama pandemik covid 19, kegiatan ekstrakurikuler ditiadakan. Sedangkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diselenggarakan dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), via online/daring.

Visi dan Misi

Visi:

Unggul dalam Berprestasi, Luhur Budi Pekerti, Terampil dan Inovatif, Berjiwa Wirausaha serta Mandiri

Misi:

1.Mengembangkan iklim belajar yang berpedoman pada norma dan nilai  budaya bangsa

2.Mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan yang adaptif, fleksibel dan berwawasan global

3.Menyiapkan tamatan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan agar 

mampu berkarier dalam bidang administrasi perkantoran, akuntasi, pemasaran, berwirausaha dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

4.Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dalam mewujudkan program pemerintah

Kompetensi Keahlian (Akreditasi A):

1. Akuntansi dan Keuangan Lembaga. 

2. Otomatisasi dan Tatakelola Perkantoran. 

3. Bisnis Daring dan Pemasaran. 

4. Rekayasa Perangkat Lunak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sukaton Purtomo Priyatmo, SH, MM, Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang Guru Harus Sejahtera

Tomat Hitam Kaya Manfaat

SMK Negeri H. Moenadi Ungaran Berkomitmen “Sekolah Mbangun Desa”