Dampak Buruk Memarahi Anak di Depan Umum


Dikaruniai buah hati dalam kehidupan rumah tangga merupakan anugerah terbesar yang diberikan oleh Tuhan. Anggota keluarga menjadi tambah lengkap dengan kedatangan si kecil dalam kehidupan pasangan suami istri.

Sebagai seorang ibu, melihat tumbuh kembang si kecil adalah hal yang membahagiakan. Mulai dari mengajarinya makan, belajar berbicara, hingga akhirnya bisa melihatnya aktif berjalan dan berlari. Namun sebagai orang tua, kita harus bersiap menghadapi tingkah laku si kecil yang seringkali membuat kewalahan. 

Ketika anak sudah mulai sulit dikendalikan, orang tua sering memarahi anak yang dianggap melakukan kesalahan. Tak jarang ketika memarahi anak di depan umum, para orang tua seringkali melontarkan kata-kata kasar. Sambil menunjuk, atau melakukan kekerasan fisik (mencubit, menjewer). 

Memarahi anak, terutama di depan umum, dapat menimbulkan dampak negatif. Berikut dampak negatif tersebut, sebagaimana disadur dari sayanganak.com.  

1.Mengurangi rasa percaya diri

Ketika sedang berjalan-jalan di tempat umum, tak jarang anak-anak melakukan hal yang di luar kendali. Eentah karena ingin diperhatikan oleh banyak orang atau hanya keingintahuannya terhadap suatu hal,  sehingga melakukan sesuatu yang membuat anda geleng-geleng kepala. Tak jarang orang tua yang kesal, lantas segera memarahinya dengan nada bicara yang tinggi dan mencubitnya.

Ketika dimarahi di depan banyak orang, bukan hanya perasaan sedih yang dirasakan anak. Namun juga malu dan takut karena banyaknya orang-orang yang memperhatikan. Rasa malu ini dapat berakibat anak menjadi kurang percaya diri dan kurang berani berekspresi. Ia akan takut dimarahi lagi oleh orang tua.

2. Mengingat Terus Kata Kasar yang Diucapkan Orang Tua

Memori anak-anak adalah yang paling baik. Pada saat masih belia, anak-anak akan mudah mengingat dan menyerap apa yang dilihat dan didengarnya. Ingatan tersebut akan terbawa terus sampai ia dewasa.

Ketika kita secara tak sadar berkata “Dasar Anak Bodoh!” atau “Dasar tidak berguna!”. Efek yang akan terjadi adalah anak  merasa yakin bahwa dia adalah anak ar bodoh atau tidak berguna.  Bukan tidak mungkin, anak akan meniru perbuatan dan perkataan buruk yang kita lakukan. Bahkan ketika besar,  ia akan akan memarahi dan berkata kasar kepada orang yang melakukan kesalahan terhadap dirinya.

3.Menimbulkan Sifat Keras dan Egois 

Bila memarahi anak di depan umum dilakukan secara terus-menerus, anak akan menjadi pribadi pemberontak dan keras, karena merasa tidak disayangi oleh kedua orang tuanya.

Kepercayaan terhadap lingkungan sekitar dan orang lain perlahan menghilang. Hal ini mengakibatkan anak memiliki sifat arogan dan cuek terhadap kondisi di sekelilingnya. Sikap seperti ini tentunya akan menyebabkan kesulitan dalam bersosialisasi terhadap orang lain di masa yang akan datang.

4.Tidak Hormat Pada Orangtua

Memarahi anak di depan umum bukan tidak mungkin akan menimbulkan rasa benci yang amat mendalam pada orang tua. Ketika rasa benci tersebut tidak bisa dikendalikan, ditambah orang tua tidak menunjukan rasa kasih sayang, anak akan kehilangan rasa hormatnya pada orang tua dan memiliki sikap acuh.

Anak-anak merupakan pribadi yang polos dan masih belum bisa membedakan apa yang salah dan benar. Ketika merasa jengkel dengan perbuatan anak,  kita usahakan selalu berpikir positif dan menganggap itu sebagai bagian dari ujian menjadi orang tua yang baik. Pentingnya melatih kesabaran dan mengelola emosi pada anak. Ingat, anak sebagai karunia Tuhan yang paling indah, yang tidak semua pasangan suami-istri bisa memilikinya. (arkan)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sukaton Purtomo Priyatmo, SH, MM, Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang Guru Harus Sejahtera

Tomat Hitam Kaya Manfaat

SMK Negeri H. Moenadi Ungaran Berkomitmen “Sekolah Mbangun Desa”